Ayahbunda, saat Anda membaca artikel pendek ini, coba bayangkan anak Anda yang sedang bermain dengan lincahnya atau mungkin sedang menggambar atau aktivitas lainya, dan terlintas di pikiran Anda, bagaimana jika dia semakin besar nanti? Bagaimana mengenalkan kegiatan-kegiatan bermanfaat untuk dijadikan hobinya? Bagaimana perkembangan minat dan bakatnya? Bagaimana mengasah dan melesatkan anak Anda?. Begitu banyak keinginan orang tua terhadap anaknya, dengan tujuan yang baik agar anaknya dapat menjadi anak yang cerdas, lincah dan kreatif.
Kadang banyak orang tua yang memaksakan keinginannya agar anaknya mempunyai hobi yang sama dengan orang tuanya, dan mengembangkan minat dan bakatnya sesuai dengan keinginan orang tuanya tersebut.
Ibarat sebuah kanvas untuk melukis, setiap orang mempunyai kanvas kehidupannya sendiri dan Anda pun sudah melukiskan kehidupan pada kanvas Anda tersebut dengan lukisan yang indah, sapuan kuas yang halus, keseimbangan bentuk dan warna-warna yang cemerlang, mungkin juga Anda pernah melukiskan sesuatu yang suram, sapuan kuas yang kasar, bentuk yang berantakan, dengan warna-warna yang suram dan gelap. Setiap orang mempunyai lukisannya masing-masing, dan berbeda antara satu dengan yang lainnya, walaupun itu pasangan, keluarga, dan anak Anda sendiri, semua lukisan itu sesuai dengan yang si pelukis pikirkan dan rasakan.
Dan tentu sekarang Anda tahu bahwa anak Anda pun mempunyai kanvasnya sendiri, sebuah kanvas kehidupannya, sesuai dengan bakat dan minatnya. Pernahkah Anda mengingat bahwa pernah beberapa kali Anda mencoba untuk menggoreskan sesuatu di kanvas anak Anda, atau mungkin mewarnai kanvasnya dengan warna-warna yang Anda suka, atau mungkin menggambarkan sesuatu yang indah –menurut Anda- pada kanvas anak Anda tersebut.
Alangkah baiknya jika Anda membiarkan anak Anda melakukannya sendiri dengan kanvasnya, mencurahkan apa yang dia inginkan, imajinasikan dan rasakan, lalu apa peran orang tua disini? Orang tua hanyalah mengenalkan alat-alat yang dapat digunakan dalam melukis di atas kanvas tersebut seperti pinsil, kuas, cat dan paletnya, mengenalkan banyak warna yang bisa digunakan seperti merah, biru, kuning, hijau dan lainnya, mencontohkan bagaimana menggunakan alat-alat dan warna tersebut dengan melakukannya di kanvas Anda dan anak dapat melihat orang tua melakukannya sehingga menimbulkan ketertarikan untuk mencoba dalam dirinya –itulah pentingnya sebuah keteladanan, dan biarkan anak mencoba di kanvasnya sendiri menggoreskan dari apa yang dia pikirkan, inginkan dan rasakan, entah aliran naturalis atau abstrak sekalipun –biarkan dia mencoba, memilih dan menyukai minat dan bakatnya.
Dan tahukah Anda, semakin anak itu mencoba menggoreskannya, dia semakin menikmati kehidupannya, saat-saat mencoba hal baru, saat-saat menentukan minat dan bakatnya, saat-saat mengeluarkan isi hati dan pikirannya, dan akan semakin asik dia bereksperimen dalam mencoba goresan-goresan kuasnya dengan bebas di bidang kanvas itu serta mencampur warna-warna yang ada menjadi sebuah warna baru yang menarik buat dia, dan tentunya dia akan tetap membutuhkan Anda untuk bertanya hal-hal baru yang belum diketahuinya, sekedar mencari perhatian dari Anda atau menginginkan pujian dari hasil karyanya.
Dan pada saatnya nanti, Anda akan melihat sebuah lukisan kehidupan anak Anda yang indah, dengan goresan yang pasti, sapuan kuas yang tegas maupun lembut, apapun aliran lukisannya, dan menggunakan warna-warna yang indah, cerah dan bebas, serta menggambarkan nuansa dari ekspresi kepribadiannya, perasaannya dan imajinasinya. Pada akhirnya, berbanggalah Anda sebagai orang tua karena telah memberikan contoh, dukungan, waktu, kesempatan dan pembelajaran untuknya, sehingga kini Anda dapat menikmati lukisan itu dengan puas, tenang dan nyaman.