Dalam pencapaian di kehidupan kita, sebetulnya banyak sekali orang-orang yang telah berjasa untuk kehebatan, kedudukan, karir, dan popularitas yang kita dapatkan, karena suatu hal yang tidak mungkin kita mencapai itu sendirian dengan kehebatan dan sumber daya yang dimiliki. Kita adalah mahluk sosial yang membutuhkan orang atau mahluk lain dalam kehidupan ini.
Namun kadang orang-orang tersebut tanpa disadari sangat mudah terabaikan, bisa jadi mereka tidak ingin menonjol atau hanya di belakang layar saja. Mungkin mereka yang kita anggap sudah sepantasnya melakukan itu karena mereka orang-orang terdekat atau sahabat kita, atau mereka merasa hal tersebut adalah kewajiban karena merupakan pekerjaan dan tugasnya. Atau mereka menganggap merupakan hal yang mudah dilakukan seperti semudah klik like atau mengetik komentar di status dan photo-photo kita di sosial media. Dan mungkin juga mereka yang tanpa sengaja, kenal maupun tidak kenal memberikan energi positif yang mencerahkan dan menyemangati kita.
Ada sebuah cerita yang sangat menarik dan memberikan pencerahan dari perjalanan Sir Edmund Hillary untuk mencapai puncak Mount Everest, dimana pada saat perjalanan itu Sir Edmund Hillary ditemani oleh pemandu (sherpa) yang bernama Tenzing Norgay, singkat cerita perjalanan tersebut berhasil dilakukan oleh Sir Edmund Hillary sehingga dapat mencapai puncak Mount Everest.
Pada saat jumpa pers acara keberhasilan Sir Edmund Hillary menaklukkan puncak Mount Everest, hampir semua reporter dunia berdatangan dan berebut mewawancarai Sir Edmund Hillary, dan hanya ada satu reporter yang mewawancarai Tenzing Norgay yang pada saat itu ada di acara tersebut, berikut cuplikannya:
Reporter: “Bagaimana perasaan Anda dengan keberhasilan menaklukkan puncak gunung tertinggi di dunia?”
Tenzing Norgay: “Sangat senang.”
Reporter: “Anda kan seorang sherpa bagi Edmund Hillary, tentunya posisi Anda berada di depan dia, bukankah seharusnya Anda yang menjadi orang pertama yang menjejakkan kaki di puncak Mount Everest saat itu?”
Tenzing Norgay: “Ya, benar sekali. Pada saat tinggal satu langkah mencapai puncak, saya persilahkan Edmund Hillary untuk menjejakkan kakinya dan menjadi orang pertama di dunia yang berhasil menaklukkan Puncak Gunung Tertinggi di dunia.”
Reporter: “Mengapa Anda lakukan itu?…”
Tenzing Norgay: “Karena itulah IMPIAN Sir Edmund Hillary, bukan impian saya. Impian saya hanyalah berhasil membantu dan mengantarkan dia meraih IMPIAN-nya.”
Itulah potongan singkat wawancaranya, dan mungkin kita baru menyadari masih banyak Tenzing Norgay di sekitar kita yang membantu dalam pencapaian kesuksesan kita. Orang-orang ini memiliki impian untuk membantu kita dalam mencapai impian kita, senang melihat kita lebih sukses lagi, melayani kita dari hal-hal kecil dan sederhana, ataupun hal-hal besar yang membuat kita frustasi.
Dan mungkin orang-orang itu hanya sebatas menghargai dan menghormati kita, itu pun sudah sangat mendukung dan meningkatkan semangat kita untuk meraih pencapaian yang lebih baik.
Ibarat seorang pelari yang sudah terengah-engah untuk mencapai garis finish, berusaha sekuat tenaga, dan orang-orang di sepanjang jalan melihat perjuangan pelari tersebut, kemudian mereka bersorak keras menyemangati, dan bertepuk tangan kepada pelari tersebut, sehingga pelari itu dapat menyelesaikannya sampai garis finish.